memek si julia



julia kelihatannya sudah agak terangsang dengan permainan tangan aku, ditambah lagi ciuman aku yang mendarat secara tiba-tiba pada lehernya. Tangan kiri aku juga mulai aktif meremas payudaranya yang sebelah. Ciuman pada lehernya aku ubah jadi menjilat, jadi kedua tangan meremas dan kadang-kadang memelintir kedua putingnya itu yang makin lama makin mengeras.


“Gimana kalo di hotel aja Jul, di sana lebih tenang” usulku.
“Iya dech.. Tapi jangan di marriot ya Om”, jawabnya sambil tangannya mengandeng aku mesra.
“Oke, nanti OM cariin yang agak jauh dari marriot”

Dan kami pun check in di salah satu hotel yang agak jauh dari marriot, karena aku tahu julia tidak mau ketahuan keluarganya, katanya dia bilang sama keluarganya mau ke rental internet selama 3 jam. Karena itu kami pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

“Wah, di sini baru tenang nich” kata julia sambil memperhatikan hotel yang lumayan tenang karena tempatnya agak jauh dari mariot dan kota.
“Nah, sekarang gimana? Mau nerusin caranya foreplay?”
“Mmh.. Gimana ya” julia agak ragu kelihatannya.

Wah, anak ini harus dirangsang lagi supaya mau foreplay, soalnya si ‘otong’ sudah tegak seperti pentungan pak hansip. Kemudian aku membuka kaos atas aku dan celana panjang jins hingga tinggal CD, sengaja aku membuka baju menghadap ke julia.

Tangan aku aktif membuka hem kremnya dan celana jins hitam tiga perempatnya. Sekarang tampak jelas BH merahnya dan CD putihnya yang cantik, pemandangan yang indah. aku gendong julia dan menaruhnya dengan lembut di sofa itu, kemudian aku mencium dan menjilat bibirnya serta tangan aku meremas payudara dan mencopot pengait BH-nya.

“Om.. isep.. sst.. susu.. nya.. julia..” rengeknya meminta aku menghentikan ciuman dan beralih ke payudaranya, ciuman dan hisapan aku giatkan, kemudian puting itu aku gigit perlahan.

Tangan kiriku mengusap payudara sebelah kiri dan tangan kanan aku masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap vaginanya yang ditumbuhi bulu halus, kemudian aku masukkan jari keluar-masuk dengan lancar.

“Buka.. Aja.. Om.. Cepet.. Sst” celotehnya yang sudah bernafsu sekali sambil membuka CD-nya. Sekarang terlihat jelas sekali vaginanya yang masih kencang dan aku jilat dengan pelan dan semakin ke dalam lidah aku menari-nari.

Beberapa menit aku permainkan nonoknya dan paha bagian dalam julia yang sudah sangat basah sekali.

“Gantian julia isep kontolnya Om, tapi jangan keluar dulu ya”
“Beres, nanti Om pakai kondom kok”
“Mmh..” julia tidak menjawab, soalnya sudah mulai menghisap kontol aku, pertama-tama cuma masuk setengah tapi lama-kelamaan masuklah semua kontol aku.

Beberapa menit kami melakukan oral sex, julia ternyata menikmati permainan itu.

“U.. Dah.. Jul.. Om.. Nggak tahan.. Nich”
“Iya Om, julia juga pengin ngerasain senggama gaya kuda ama kontolnya Om yang bengkok itu hi.. hi..” celotehnya tertawa sambil mengambil posisi menungging.

Kemudian setelah aku pasang kondom, aku masukkan ke memeknya, tenyata meleset.

julia kemudian memegang kontol aku dan mengarahkan ke memeknya dan aku dorong pelan, pelan tapi pasti dan bless.. masuk seluruhnya dengan dorongan aku yang terakhir agak keras.

“Aduh Om sakit”
“Nggak apa-apa kok Jul, udah masuk kok”

Genjotan demi genjotan aku giatkan sambil tangan kiri memegang perutnya dan tangan kanan memegang payudaranya. Plok.. Demikian kira-kira bunyinya. Kira-kira beberapa menit aku ngentot dengan julia dengan posisi doggy style. Dan semakin lama semakin cepat.

Tiba-tiba tubuh julia mengejang dan aku pun juga, akhirnya crot.. crot.. crot.. Keluar cairan putih dalam kondom aku, bersamaan dengan muncratnya cairan di vagina julia. Tubuh kami pun lemas menikmati sensasi yang luar biasa itu.

Pukul 19.30 julia sudah berada dalam mobil bersama aku, dengan memakai rok jins span warna biru dipadu dengan kaos ketat warna putih selaras dengan warna kulitnya. Aduh mak, makin cantik aja nich ABG, pikirku.

“Kita kemana Om?”
“Bandara soekarno”
“Ngapain ke sana?” tanyanya heran.
“Udah nggak usah banyak tanya, nanti juga tahu”
“julia ama Papa cuma dikasih ijin satu jam lho Om”
“Maka itu, Om mau kasih hadiah buat julia”
“Wah, terima kasih Om” jawabnya sambil mencium pipi aku mesra. aku pilih bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu khan pembaca maksud aku, he.. he.. he…

Setelah sampai di bandara, aku parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan juga kacanya hitam pekat. aku ajak julia pindah ke tempat duduk belakang mobil Kijang itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan.

“Mana hadiahnya Om?” tanya julia tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya.
“Om cuma mau kasih hadiah seperti kemaren” selidik aku menunggu tanggapannya.
“Maksud Om?”
“Iya, seperti yang Om ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi julia mau nggak?”
“Idih, si Om maunya..” jawab julia sambil tersipu.

Bagi aku itu sudah cukup merupakan tanda setuju dari julia hingga tanpa menunggu jawaban dari julia, aku langsung mencium bibirnya dan tangan aku sudah mendarat pada pahanya. aku elus-elus pahanya yang putih dan masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan lekuk-lekuk bodinya. julia juga kelihatannya ingin menghabiskan malam terakhirnya bersama aku dengan tergesa-gesa membuka celana aku sampai separuh dan melahap kontol aku yang sudah kencang dari tadi.

Tiba-tiba julia melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan aku yang berjongkok dan julia yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan yang sangat indah pembaca, julia memakai CD merah yang bergambar hati atau cinta.

“Ayo Om, jangan diliatin aja”
“Ya..” jawab aku sambil mencium vaginanya yang masih terbungkus CD kuningnya, jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan tak beraturan.

Dengan dibantu julia, aku membuka celana dalam beserta sok spannya hingga ia tinggal mengenakan BH saja. memeknya yang ditumbuhi bulu halus itu mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat aku cium dan jilat pada bagian dalam memeknya.

Sambil menjilat seluruh bagian vaginanya, tangan kanan aku masuk ke dalam BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang memelintir putingnya yang sudah keras sekali.

“Ayo.. Om.. Sst.. julia.. Nggak.. tahan.. Nih..” rintihnya memohon pada aku.

aku sudah mengerti maksudnya, julia sudah sangat terangsang sekali ingin melepaskan hasratnya dengan segera. Kemudian aku berganti posisi dengan julia aku pangku berhadapan dengan aku sambil membuka penutup payudaranya itu. Maka kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan pesawat masih lama.

“Pel.. Lan ya Om” kata julia sambil menggesek-gesekkan bibir vaginanya sebagai pemanasan dulu.
“Gimana Jul..?”
“Udah Om, sekarang aja” ajak julia sambil memegang kontolku mengarahkannya pada lubang kemaluannya sambil aku juga menyodoknya pelan, kemudian pada akhirnya bless.. masuklah semua kontol aku.
“Arg.. Sst.. Mmh..” rintih julia karena masuknya kontol aku yang kemudian maju mundur dengan lembut.

Kontol aku serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan julia yang masih sangat kencang sekali, denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi aku.