Ngentot Dosenku Yang Sexy

Dosenku Seksi Sekali, Ya, aku dan teman-temanku sering bergurau begini saat
melihat Bu Via: jika rambut di tempat yang terbuka saja
subur, apalagi rambut di tempat yang tersembunyi. Dan
ternyata aku bisa membuktikan gurauan itu. Ternyata
rambut di tempat itu memang luar biasa. Bahkan aku yang
semula berpikir rambut yang menghiasai vagina Kiki luar
biasa karena subur dan indah, kemudian menerima
kenyataan bahwa ada yang lebih indah, yaitu milik Bu Via
ini. Dari samping keadaan itu seperti taman gantung Raja
Nebukadnezar saja :) .

Giarah Binal Gadis Pecinta Alam

Kejadian ini terjadi pada waktu aku melakukan pendakian gunung Lawu bersama teman-temanku. Lokasiku saat itu berada dekat base camp pertama kearah pendakian gunung Lawu. Aku sedang beristirahat sendirian dis***** Tadi malam aku bersama teman-temanku 5 orang sudah melakukan pendakian menuju puncak Lawu dan telah berhasil mencapai puncak Lawu jam 6 pagi tadi.
Sekarang dalam perjalanan pulang, sementara teman-temanku sudah pada turun gunung semua. Kuputuskan untuk beristirahat sebentar di base camp pertama ini sambil mendirikan tenda, biar nanti agak sorean aku turun sendiri menuju pos kami yang dekat dengan rumah penduduk sekitar gunung Lawu *****
Sore itu pukul 15.10 WIB, aku baru saja selesai menyeduh kopi instanku, ketika tiba-tiba dari arah semak belukar arah barat muncul 2 orang cewek dengan baju dan kondisi acak-acakan.
”Halo Mas?” sapa salah satu cewek itu padaku.
Cewek yang kutaksir berusia 18 tahun kelihatannya anak SMA, rambutnya pendek seperti aktris Agnes Monica. Sedangkan temannya yang satu berambut panjang sebahu mirip-mirip bintang sinetron Bunga lestari.

Ngentot Sepupu Montok

Namaku Andi, ketika aku SMP, aku tinggal dengan saudaraku di Jakarta, di rumah itu aku bersama tiga orang anak dari saudaraku itu yang usianya sebayaku kecuali Marlena si bungsu, gadis kecil yang masih kelas enam SD.
Setahun sudah aku tinggal dengan mereka, di usia puber sepertiku, semakin hari tubuh Marlena yang biasa kupanggil Lena, terlihat semakin bongsor saja, dengan kulitnya yang putih bersih semakin terlihat menggairahkan nafsuku. Maklumlah turunan dari ibunya yang bertubuh bongsor dan montok.
Setiap pulang sekolah aku selalu meluangkan waktu untuk ngobrol-ngobrol dengan Lena, sekedar untuk melihatnya dari dekat, apalagi payudaranya mulai terlihat bentuknya. Aku pun mulai mengincarnya, suatu ketika aku akan mendekatinya, pikirku.
Dihari berikutnya saat Marlena pulang dari sekolah langsung menuju ke kamar tempat cucian-cucian yang belum kering, karena di rumah lagi tidak ada orang, akupun mengikutinya. Aku berusaha agar kedatanganku tidak mengagetkannya.

Gelora Birahi Cewek Jilbab

Cerita seks untuk kalangan setengah baya semakin melengkapi koleksi di situs ini. Kali ini datang dari cerita seorang wanita yang kesehariannya memakai jilbab dan terkenal santun ternyata memiliki nafsu seks yang luar biasa.
“Tadi malam saya lewat rumah ibu dan mendengar suara menarik jadi saya mengintip. Ternyata, saya lihat ibu sedang mencolok-colokkan pisang ke itunya ibu sambil nyetel film BF. Saya sangat terangsang.Kalau ibu setuju, daripada pakai pisang saya juga mau dan penginbegituan dengan ibu”.
Itu kalimat yang kutulis dalam HP dan siap dikirimkan dalam bentuk SMS ke sebuah nomor HP milik Bu Ruminah, tetanggku. Namun kendati tinggal memencet tombol agar pesan terkirim, aku sempat ragu. Jangan-jangan nanti Bu Rum (demikian Bu Ruminah biasa dipanggil) ngadu ke ibuku atau ke orang-orang tentang SMS yang kukirim, begitu aku membathin. Tapi, ah nggak mungkin dia berani cerita ke ibuku atau ke orang-orang. Sebab kalau dia cerita, kebiasaannya memuaskan diri dengan buah pisang kan jadi ketahuan. Begitu pikirku lagi. Yakin Bu Rum tidak mungkin menceritakan isi SMS itu ke orang lain, akhirnya kutekan panel tanda OK pada HP-ku dan terkirimlah SMS trsebut.
Hanya dalam hitungan menit, reaksi dari SMS yang kukirim langsung kudapat. HP ku berdering dan pada layar terlihat nama Bu Rum memanggil. Tetapi aku tidak berani mengangkat karena pasti ia mengenali suaraku hingga kudiamkan saja panggilannya. Setelah beberapa kali telefonnya tidak diangkat, akhirnya sebuah SMS masuk.

Gairah Janda Muda

Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Varia. Usia Varia saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu.
Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Varia sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV. Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.
Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Varia. Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku dan ikut masuk ke kamarku.
“Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu..” gertaknya.
“Coba kalau berani..” tantangku penuh harap.
Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu.
Aku meraih tangannya, Varia tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.
“Oh.. ennaakk.. terussh..” desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku.
“Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat..” Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

Di Pub Ku Pesta Sex

Sejak sore tadi hujan menggericik tak deras. Luisa berbaring di ranjangnya berselimut tebal. Pintu kamarnya terkunci rapat. Luisa mendehem-dehem nikmat, matanya sayu tapi nafasnya memburu. Sesekali kain selimut tersingkap sehingga beberapa bagian tubuhnya yang tak berbusana nampak dari luar.
“Ahh.. ehg.. emhh..”
Gadis itu terduduk dan menyingkap selimut tebalnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya yang memang bugil sama sekali. Kepalanya mendongak-dongak menahan ilusinya ketika sebatang dildo bergoyang-goyang di liang vaginanya. Buah dadanya yang berukuran 36 lengkap dengan putingnya yang kenyal membengkak menggairahkan. Lendir kawinnya sudah menggenang di sprei kasur. Tepat diatas lendir itu pussy Luisa yang besar berbulu tipis merekah disodok batang dildo ukuran L.
“Uahh..”
Orgasme telah diraihnya. Luisa terlentang lemas. Batang dildo itu masih menancap di pussy-nya. Enggan rupanya Luisa mencabutnya. Matanya terpejam, nafasnya masih terengah-engah. Tiba-tiba dering telpon mengganggunya. 
“Kring.. kring..”
“Hallo..” Luisa menerima telpon sambil menjilati ujung dildo yang barusan bersarang di pussy nya.
“Luisa, hujan-hujan gini enaknya ngapain?” tanya suara di seberang.
“Enaknya dikelonin kamu,” jawab Luisa sekenanya.
“Hi.. hi.. kalau gitu, kamu saya undang deh. Sekarang ke Star Pub deh, kita tunggu. Jangan lupa be a sexy girl, okey?”
“Klik..”
Luisa segera meletakkan gagang telepon di induknya.

Ngentot Tante Girang di tempat Fitness

aku adalah seorang remaja yang suka fitness. nama ku hanif.
otomatis badanku atletis dgn tinggi 173 cm dan berat 60 kg..
aku akan menceritakan pengalamanku tentang pengalaman sex-ku bersama seorang tante yang haus akan sex..
pagi itu aku berangkat dgn mobil escudoku ke tempat fitness..
setelah sampai disana aku mengganti baju dan memulai exercise..
saat sedang asik2nya latihan, suddenly ada seorang tante berparas sangat cantik , aku saja sempat terbengong melihat wajah tante itu yg sangat sexy dan cantik.. “dek, bisa kamu membimbing tante untuk exercise?” dgn senang hatti aku mnjawab, “ya tante bisa..”
baru kutahu tante itu bernama tante ‘sofi’ ku kira2 ukuran dadanya 36f dan tingginya seleherku.
saat aku membimbingnya utk exercise, tak kubuang sia2 kesempatan ini untuk melihat semua lekuk tubuh tante sofi. setelah latihan cukup lama, kami pun menyudahi exercise kami.. setelah selesai mngganti baju, dia mnhampiriku dan bertanya “nif, kamu naik apa?” “saya naik mobil tante, kenapa?” “boleh nebeng gak? mobil tante lagi di bengkel nih tadi udh dibawa supir tante. bisa?” “ya bisa lah tante.. ” setelah di mobil…
“saya anter tante kemana neh?” tanyaku. “ke apartemen tante aja deh.. tante mau nyobain masakan kamu, katanya kamu jago masak.. kamu gak keberatan kan?” “iya tante bisa..” “makasih ya, harus enak loch! kalo enak entar tante kasi hadiah deh!” tanpa kusadari, dia memegang pahaku, otomatis ‘adekku’ langsung bangun dari tidurnya!.. “ya ampun nif, baru gitu aja udh naik kamu!” aku terkejut setengah mati karena dia ternyata memerhatikan penisku “ah, tante bisa aja, aku jadi malu neh..” “ngmng2 hadiah apa seh tante?” “ada deeeh…”