Binalnya kekasihku maen seks



Suatu hari, aura ungkapkan isi hatinya kepada saya bahwa Dia suka kepada saya, dan saya pun membalas cintanya juga. Hari demi hari kami lalui hingga pada hari libur kuliah. Kami jalan-jalan menggunakan Genio merahnya. saya yang mengendarai mobilnya. Dalam perjalan, kami mesra, di sandarkan kepalanya di bahuku, saya belai rambutnya dengan tangan kiriku. Dia makin mesra dan Dia mencium bibirku. saya balas ciuman bibirnya. Udara dingin yang keluar dai AC mobil terasa panas rasanya karena kami sudah HOT. saya dekap kepalanya, saya remas dada yang terbungkus Bra, dan Dia menikmati remasan tanganku.
Kami sampai di puncak, yaitu di sebuah kawasan wisata terkenal di Medan, namanya Brastagi yang berhawa dingin dan sejuk. Karena kami sudah HOT, Dia berbisik ketelingsaya, “Bang.. kita nginap aja yah?” pintanya.
“Di mana?” katsaya heran.
“Di Hotel aja.”

saya tidak tahu Hotel apa yang di maksudkan, saya hanya menurut saja. Dia yang membawa jalan.
“Terus aja Bang, nanti sampai di tikungan belok kanan Bang.” pintanya.
saya lihat memang di sebelah kanan ada Hotel yang megah. Dia menyuruh belok. Maklumlah, saya baru dua kali ke daerah yang kami tuju. Waktu itu saya bersama temanku mendaki gunung yang namanya gunung Sibayak. saya belokkan mobil, saya cari tempat parkir yang aman, kami turun dan masuk ke Hotel itu. Kalau tidak salah, Hotel itu namanya Hotel Sibayak karena jelas terpampang papan nama Hotel itu. Setelah kami masuk dan pesan kamar, kami diantar room-man. Karena bangkit lagi napsu yang tertu
nda itu, begitu masuk kamar, saya kunci pintu. Kudekap dan kupeluk Dia. Kami berciuman dan berguman di ranjang.



“Hemm.. ouuhh..” desisnya, dan saya buka perlahan-lahan baju serta BH-nya hingga polos.
saya kulum dan kuremas buah dadanya yang lumayan gede dengan pucuk yang berwarna merah muda, terus saya kulum kiri dan kanan.
Dia berdesis seperti ular, “Uhh.. ahh.. ouuhh..”
Dari lehernya, saya jilatin, terus turun ke perut dan makin ke bawah perlahan-lahan. saya buka celana jeans yang dia pakai hingga lepas dan saya lihat Dia memakai celana dalam berwarna putih. Perlahan-lahan, saya buka hingga terpampang di depanku sebuah bukit yang di tumbuhi hutan yang begitu lebat. saya sibak hutan itu, kuciumi dan kujilat.
“Ouuhh.. ahh.. yahh.. ouugg..” desisnya.
saya semakin nafsu dan saya buka baju serta celansaya sehingga kami sama-sama bugil.

Batang kejantananku yang sudah dari tadi tegang makin keras tegangnya ingin mencari sasaran. Dan kujilat memeknya dan kelentitnya yang timbul dengan tiba-tiba akibat napsunya makin memuncak.
“Ahh.. ouugg.. ahh.. yaahh..” desisnya terus.
saya jilat terus kelentitnya.
“Bangg.. sayau.. gak.. tahann.. mauu..”
Dia mencapai klimaks, saya jilat terus. Terasa asin air yang keluar dari memeknya. saya buka pahanya lebar-lebar dan perlahan-lahan saya bimbing batang kejantananku ke memeknya. Kuarahkan pas di memeknya, saya dorong perlahan-lahan.
Dia kesakitan, “Aduhh.. bangg sakit..”
saya berhenti sejenak karena Dia kesakitan. Kuulangi lagi doronganku dengan perlahan dan pasti.

“Slupp..” sempit sekali memeknya hingga batang kejantananku tidak bisa masuk. saya dorong kedua kalinya, “Slupp..” hanya ujung kepala batang kejantananku saja yang masuk. saya dorong terus tapi kali ini lebih kuat.
“Slupp.. slupp.. bluss..plopp..” masuk batang kejantananku semua ke memeknya.
saya melihat darah keluar dari memeknya. Ternyata Dia masih “virgin” (perawan).
Dia kesakitan, “Aduhh.. bangg.. sakitt.. bangg..”
saya diamkan sejenak batang kejantananku di dalam memeknya dan saya kulum buah dadanya yang menjulang karena nafsunya. saya maju-mundurkan lagi batang kejantananku perlahan-lahan saya mendengar Dia mengaduh lagi, “sakit bang.. pedih.. tapi enak bang..” gumannya.
Terus saya maju-mundurkan batang kejantananku.
“Auoo..ahh.. yahh.. aoouupp.. yaa.. terus bang.. enak bangg.. yahh..” Dia klimaks kedua kalinya.
saya terus menyodok memeknya maju mundur.
“Ohyahh.. ouhh.. yahh..” desisnya.
Seperti ada yang meyedot batang kejantananku dari dalam memeknya. saya makin cepat menyetubuhinya, hingga ada yang mengalir di dalam batang kejantananku sampai ke ujung batang kejantananku. saya dorong terus.
“Yahh.. aouuhh.. yaa..” desisku, karena tiba-tiba alirannya semakin kuat naik ke kepala batang kejantananku, saya pacu terus.
“Yahh.. aouuhh.. yess.. ouugg.. yahh.. saya mauu..” tak sempat kulanjuti lagi kata-katsaya, tiba-tiba, “Croott.. croott.. croott..” maniku keluar banyak, saya tembakkan di dalam memeknya.
Dia berdesis, “Ouhh.. yahh.. uugghh.. ouhh..,” ternyata Dia mau klimaks lagi.
Dan Dia pegang erat leherku, Dia mencengkram erat sekali sampai ada bekas kukunya di leherku.
“Yahh.. ouhh.. ya.. yaee.. yaa..” Dia klimaks lagi ketiga kalinya.

Kubiarkan batang kejantananku di dalam memeknya. saya berbaring di atas tubuhnya sejenak. Karena kelelahan, kami istrahat sejenak. saya kecup kening dan bibirnya dan saya balikkan badannya sehingga Dia ada di atas dadsaya dan batang kejantananku tidak saya cabut dari memeknya. Kami tertidur karena lama kami bergelut, kira-kira 2 jam lamanya sampai jam 3 pagi. saya terbangun dan tiba-tiba batang kejantananku bangkit kembali. saya balikkan tubuhnya tepat di bawah saya. saya sodok lagi memeknya. Dia terbangun dan saya sodok terus memeknya.
“Slupp.. slup.. slupp..”
Tidak lama, “Ouuhh.. yahh.. croott..croott..crott,” maniku keluar lagi, saya lemas dan tertidur di sebelahnya sapai pagi.

saya terbangun pada jam 9 pagi. saya bangunkan Dia dan kami mandi bersama. Kami melsayakan lagi di kamar mandi sampai puas. Setelah itu kami bersiap-siapa untuk keluar dari hotel itu dan kami bayar uang sewa hotel.

Kami jalan-jalan di sekitar daerah kota Brastagi. Kami sampai di daerah yang belum pernah saya kesana, kalau tidak salah namanya Kaban jahe. Kami keliling-keling kota dan kami pulang ke Medan. Kami terus bermesraan, Dia merangkulkan tanganya di leherku, dia cium mesra bibirku sampai saya tidak bisa bernafas. Tiba-tiba di depan ada mobil yang berlawanan arah mau nabrak mobil kami. saya banting setir ke kiri sehingga kami selamat dari maut. Setelah itu Dia tidak berani menciumi saya lagi karena tsayat. Kemudian kami berhenti di daerah yang kalau tidak salah namanya Penatapan. Orang-orang di daerah sana meyebutnya begitu karena banyak orang di sana melihat-lihat. Setelah kami puas melihat-lihat kami melanjutkan perjalan kembali ke Medan dan mobil kami terus meluncur mulus sampai di Medan.

saya berhentikan mobil kami di depan tempat kostku. saya membawa Dia masuk ke dalam dan saya perkenalkan kepada nenek serta cucu pemilik kost. Mereka menyambut dengan ramah. saya membawa masuk ke kamar kost saya yang berukuran 3×4 luasnya. saya kunci pintu kamar. saya peluk Dia, kucium, dan kuremas dadanya yang menantang.
Dia membalas dengan desis suara nafsunya, “Aouuhh..ahh..,” kami bergumul selama 20 menit.
Kubuka semua pakainya, Dia juga membuka pakainku hingga kami sama-sama polos. Batang kejantananku yang sudah tegang dari tadi kuarahkan ke memeknya yang masih sempit, maklum karena baru hilang perawanya.
saya arahkan batang kejantananku tepat di memeknya, “Slupp.. slerr.. slupp.. blees..” masuk sudah batang kejantananku. saya sodok terus.
Dia berdesis lagi, “Aouhh.. yahh..”
Karena saya tsayat terdengar sama nenek dan cucu yang punya rumah, saya sumbat mulutnya pakai mulutku hingga Dia tidak bisa bersuara. Terus saya sodok memeknya, “Auohh.. ahh.. ahh.. Bangg.. saya mau keluar nih..”
saya pacu terus sampai Dia klimaks, “Serr..” Dia kelimax terasa di kepala batang kejantananku. saya masuki terus memeknya tampa henti sampai klimaks.
“Aouh.. yaa.. ouh..” suara desisan nafsuku.
saya pacu terus batang kejantananku sampai, “Croott..croott..” saya keluarkan maniku di dalam memeknya.
Kami sama-sama puas dan tertidur sejenak Kemudian saya berbenah diri, Dia juga. saya antar Dia pulang kerumahnya dan saya kembali ke tempat kostku.